Cover Buku Sang Nabi (Sumber : Gramedia) |
Judul Buku : Sang Nabi
Penulis : Kahlil Gibran
Penerbit : Kepustakaan Populer Gramedia
Tebal : 142 halaman
Tahun Terbit : 2016
Kategori : Fiksi, Sastra
My Rated : 4/5
Hallo, Sobat Reader ! Kali ini aku mau mengulas karya sastra yang sudah mendunia, yang pernah aku baca di IPUSNAS. Judulnya Sang Nabi ditulis oleh Kahlil Gibran !
#DESKRIPSI
"Sang Nabi—inilah buku yang kukira mengandung pemikiran seribu tahun yang lalu, tapi aku tidak dapat menuliskannya sebuah bab pun pada kertas hingga akhir tahun lalu. Apa yang dapat kukatakan kepadamu tentang nabi ini? Ia penjelmaan kelahiranku kembali dan penghayatan yang pertama, satu-satunya pandanganku yang membuatku berharga berada di bawah sinar matahari. Nabi ini sudah “tertulis” sebelum aku berusaha “menulis”-nya, yang telah menciptakan aku sebelum aku menciptakannya, dan dengan diam-diam mengajakku pergi mengikutinya sejauh dua puluh satu ribu mil sebelum ia muncul di depanku dan menyatakan keinginannya dan niatnya.”
-Kahlil Gibran dalam Surat-surat Cinta kepada May Ziadah.
#ULASAN
Kahlil Gibran adalah pria asal Lebanon yang mendunia atas romantisme dalam kesusastraannya. Lahir pada 6 Januari 1883, Kahlil Gibran besar dalam keluarga Kristen Maronit di Besharri, Lebanon.
Sang Nabi adalah buku Kahlil Gibran yang paling terkenal dan telah diterjemahkan dalam puluhan bahasa. Buku ini bahkan telah diadaptasi ke dalam film animasi yang diberi judul Kahlil Gibran’s The Prophet.
Sang Nabi nampaknya merupakan puncak pencapaian Gibran dalam kepenulisannya, hal ini terlihat dari pernyataan:
“Aku kira aku tak pernah ada tanpa Sang Nabi sejak pertama kali aku membayangkan buku itu kembali di Gunung Lebanon. Dia nampaknya telah menjadi separuh dariku.”
Terbitnya buku ini memiliki kisah unik tersendiri. Awalnya Sang Nabi ditulis pada saat Kahlil Gibran berumur 15 tahun, kemudian di¬revisi pada usia 20 tahun ke da¬lam bahasa Arab dan lalu dibawa kepada ibunya yang sedang sakit. Sang Ibu kagum dengan karya Gibran, namun meyarankan agar tidak dipublikasikan dulu. Baru pada tahun 1923 Sang Nabi diserahkan kepada penerbit setelah ditulis ulang pada tahun 1917-1922. Atau lebih tepatnya pada saat Kahlil Gibran telah berusia 40 tahun. Artinya selama 20 tahun Kahlil Gibran telah dengan sabar menanti sesuai dengan saran ibunya.
Sang Nabi dikemas dalam bentuk dialog dengan kalimat puitisnya yang indah. Dari dialog ini berisi ajaran-ajaran kebajikan yang tercermin dari jawaban-jawaban Al Mustafa -Sang Nabi atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh penduduk. Penduduk ini terdiri dari bermacam-macam latar belakang, seperti pendeta, penyair, ahli hukum, dan lainnya. Wujud-wujud itu adalah manifestasi dari Kahlil Gibran yang waktu itu kehidupannya penuh kesulitan dan rintangan sehingga membutuhkan sosok yang bisa menemaninya dan memberi nasihat-nasihat bijak.
Nilai-nilai dalam buku ini bisa dibilang sebuah ‘jalan baru’ dari semua nilai yang sudah mapan baik itu sosial, bu¬daya, politik, pendidikan, bahkan agama. Salah satu contohnya tentang hubungan anak dengan orangtua yang dalam konsep Sang Nabi mempunyai otoritas penuh da¬lam menentukan masa depannya. Sedangkan orang tua dilarang mengintervensinya, bahkan sekecil apa pun. Seperti terlihat dalam kalimat berikut,
“…Berikan mereka kasih sayangmu, tapi jangan sodorkan bentuk pikiranmu, sebab pada mereka ada alam pikiran tersendiri…Engkau boleh berusaha menyerupai mereka, namun jangan membuat mereka menyerupaimu…”
Bahasa yang digunakan indah, tidak berbelit dan kualitas terjemahannya pun sangat baik sehingga mudah memahami maknanya. Sang Nabi cocok sebagai refleksi tentang hakikat kehidupan yang bisa dinikmati dengan sekali duduk.
“Berikan hatimu, namun jangan saling menguasakannya, Sebab hanya Tangan Kehidupan yang akan mampu mencakupnya. Tegaklah berjajar, namun jangan terlampau dekat: Bukankah tiang-tiang candi tidak dibangun terlalu rapat?”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Salam, Sobat Reader ! Terima kasih sudah berkunjung. Silahkan tinggalkan komentar, kesan atau pesan :)