Sabtu, 24 April 2021

REVIEW BUKU MUHAMMAD PROPHET FOR OUR TIME


 

Judul Buku : Muhammad Prophet For Our Time

Penulis : Karen Armstrong

Penerbit : Mizan

Tebal :  258 halaman

Tahun Terbit : 2007

Kategori : Non-Fiksi, Biografi, Agama

My Rated : 4/5


Hallo, Sobat Reader ! Kali ini aku mau mengulas buku biografi Nabi Muhammad Saw. yang ditulis oleh Karen Armstrong.  


#DESKRIPSI

Karen Armstrong adalah penulis yang telah menghasilkan karya-karya gemilang tentang berbagai tradisi agama. Dalam setiap tulisannya, dia menampakkan kepiawaiannya menampilkan kajian yang rumit menjadi bahasan yang memikat dan mudah dimengerti. Penulis yang bermukim di Inggris itu kini menampilkan biografi Nabi Muhammad, yang tentunya membawakan tafsiran yang baru dan mengejutkan yang selalu menjadi kekhasannya.

Biografi Nabi Muhammad ini ditulis Karen pertama kali sebagai respons terhadap fatwa Ayatullah Khomeini terhadap Salman Rushdie. Hingga saat itu, kebanyakan literatur Barat menggambarkan Muhammad entah sebagai orang suci yang sempurna atau sebagai penipu ulung. Armstrong berdiri di tengahnya: Muhammad ditampilkannya sebagai seorang luar biasa berbakat, pemberani, dan kompleks. Diperlihatkannya pula betapa karakter dan ide-ide Nabi demikian kuat untuk mengubah sejarah secara drastis dan menarik jutaan pengikut.

Dengan mahir Karen menjalinkan di dalam narasinya jejak-jejak awal sejarah panjang permusuhan Barat terhadap Islam. Ditulis dengan riset yang kuat dan berdasarkan sumber-sumber yang berimbang, penggambaran Karen tentang Nabi dengan latar kehadirannya tentu dapat pula mencerahkan pembaca dengan pemahaman baru tentang kejadian-kejadian modern di kancah politik internasional.


#ULASAN

Sebagai seorang muslim yang terbiasa mendengar atau membaca biografi Nabi Muhammad dari kisah-kisah populer, ketika membaca tulisan Karen Armstrong ini aku mulanya merasa tidak nyaman. Perasaan itu muncul karena adanya cara penyampaian yang berbeda. Jika pada kisah-kisah populer, penuh pengagungan dan hampir tidak ada kritik yang diajukan, sedangkan di buku ini Karen Armstrong dengan berani menyampaikan pandangan kritisnya tentang Nabi Muhammad. 


“Muhammad benar-benar berpeluh dalam upayanya untuk menghadirkan kedamaian di dunia Arab yang tercabik oleh perang, dan kita butuh orang yang siap untuk melakukan hal tersebut pada hari ini. Hidupnya merupakan kampanye tanpa lelah untuk melawan ketamakan, kezaliman, dan keangkuhan.”

-Karen Armstrong-


Namun, setelah selesai membaca buku ini, aku mahfum dengan Karen yang menempatkan Nabi Muhammad tidak dalam posisi terlalu memuji dan tidak juga mencelanya. Sebagai orang yang menerima pendidikan Katolik dan tumbuh dalam lingkungan dengan kebudayaan Barat, ia konsisten mengajak dunia Barat untuk memahami Muhammad tanpa prasangka dan kebencian. Hal ini yang membuat aku kagum dengan Karen Armstrong. 


“Muhammad bukanlah seorang yang kejam. Kita mesti mendekati kehidupannya dalam cara yang seimbang agar dapat mengapresiasi capaian-capaiannya yang besar. Memelihara prasangka yang tak akurat bisa merusak toleransi, kebebasan, dan bela rasa yang semestinya mencirikan budaya Barat.”

-Karen Armstrong-


Karen menceritakan kisah Nabi Muhammad dalam buku yang tidak sampai 300 halaman ini dengan gaya naratif yang tidak membosankan. Peristiwa-peristiwa penting mulai dari kelahiran sampai wafatnya Nabi Muhammad disampaikan dengan beberapa sudut pandang. Jadi, kita tidak hanya membaca sosok Muhammad dari sisi kenabiannya, tetapi juga dari sudut pandang kemanusiaan, sosiokultural dan sosioantropologinya. Perihal rujukan, sebagian besar ia mengambil dari kitab-kitab klasik. Pada bagian ini aku tidak berani menilai apakah ada atau tidak kisah yang tidak “shahih” di buku ini ? 

Secara keseluruhan, aku suka dengan gaya bercerita Karen yang bisa membawa pembacanya memahami konteks zaman ketika Rasulullah hidup. Karena memang sangat penting untuk melihat kondisi yang Rasulullah hadapi sehingga pembaca bisa mengetahui apa yang hendak beliau capai. Seringkali Karen memasukkan prasangka-prasangka buruk dari dunia Barat terhadap Nabi Muhammad yang kemudian ia luruskan. Kesan kuat yang muncul dari buku ini adalah Nabi Muhammad  digambarkan sebagai sosok pembaharu yang berdedikasi untuk mengubah zaman yang penuh dengan permusuhan menjadi sebuah perdamaian. Well, setelah membaca sirah nabi karya penulis Barat, supaya berimbang selanjutnya aku mau membaca sirah nabi karya ilmuwan muslim.


“Jika kita ingin menghindari kehancuran, dunia Muslim dan Barat mesti belajar bukan hanya untuk bertoleransi, melainkan juga saling mengapresiasi. Titik berangkat yang baik adalah dan sosok Muhammad: seorang manusia yang kompleks, yang menolak kategorisasi dangkal yang didorong oleh ideologi, yang terkadang melakukan hal yang sulit atau mustahil untuk kita terima, tetapi memiliki kegeniusan yang luar biasa dan menyebarkan sebuah agama dan tradisi budaya yang didasarkan bukan pada pedang, melainkan pada "Islam", berarti perdamaian dan kerukunan.”

-Karen Armstrong-







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Salam, Sobat Reader ! Terima kasih sudah berkunjung. Silahkan tinggalkan komentar, kesan atau pesan :)