Sabtu, 01 Mei 2021

REVIEW BUKU SANG MUSAFIR - KAHLIL GIBRAN

 

Cover Buku Sang Musafir
(Sumber : gramedia)

Judul Buku : Sang Musafir

Penulis : Kahlil Gibran

Penerbit : Kepustakaan Populer Gramedia

Tebal :  104 halaman

Tahun Terbit : 2016

Kategori : Fiksi, Sastra

My Rated : 3,5/5


Hallo, Sobat Reader ! Kali ini aku mau mengulas karya sastra yang sudah mendunia, yang pernah aku baca di IPUSNAS. Judulnya Sang Musafir ditulis oleh Kahlil Gibran ! 


#DESKRIPSI

Sang Musafir adalah pengejewantahan jiwa yang mengembara menemui insan-insan kehidupan yang terasing karena takdir dan perputaran waktu. Ia bukan kelana yang memanjakan hasrat bertualang, tapi musafir yang ingin melihat segala kejadian dan warna-warna pesona alam, serta menafsirkan segala hakikatnya secara arif khas Gibran.


#ULASAN

Sang Musafir merupakan buku ketiga karya Kahlil Gibran yang aku baca setelah Sang Nabi dan Sayap-Sayap Patah. Berbeda dari kedua buku sebelumnya, buku ini adalah kumpulan cerita pendek, bahkan sangat pendek. Untuk satu judul ceritanya cukup satu sampai dua halaman saja. Hebatnya, dalam cerita yang singkat ini terkandung makna yang mendalam. 

Sang Musafir mengajak pembacanya mengembara bertemu dengan banyak insan kehidupan. Bukan sekadar mengembara, kita akan menyaksikan pesona lain dari semesta ini. Dalam perjalanan ini, kita akan menyimak percakapan mereka mulai dari hal-hal sederhana seperti tentang pakaian, lagu, dan mimpi, sampai hal-hal spiritual seperti tentang malaikat, Sang petapa dan mencari Tuhan.

Gaya bahasa dalam buku ini penuh dengan kiasan dan metafora. Ceritanya juga beragam, ada yang lucu, satir, sedih, hingga mengandung nilai-nilai spiritual yang membuat aku merenung.

Dari buku ini pembaca disuguhkan kisah-kisah yang penuh makna dan pembelajaran untuk dijadikan renungan. Dalam penyampaiannya, Gibran menghindari kesan menggurui, karena semua pesan dan makna diserahkan kepada pembacanya. Meskipun ceritanya singkat-singkat, menurutku membacanya dengan perlahan adalah kunci memahami makna dibalik metafora yang khas dari Gibran dalam buku ini. 


“Ada juga yang dapat mengenali wajah si Cantik, meski pakaiannya demikian. Dan ada pula yang dapat mengenali wajah si Buruk, karena pakaiannya tidak dapat menyembunyikannya.”

-Kahlil Gibran-


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Salam, Sobat Reader ! Terima kasih sudah berkunjung. Silahkan tinggalkan komentar, kesan atau pesan :)