Rabu, 10 Maret 2021

REVIEW BUKU MERASA PINTAR, BODOH SAJA TAK PUNYA : KISAH SUFI DARI MADURA - RUSDI MATHARI

 


Judul Buku : Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya

Penulis : Rusdi Mathari

Penerbit : Buku Mojok 

Tebal :  226 halaman

Tahun Terbit : 2016

Kategori : Agama-Islam

My Rated : 5/5


Hallo, Sobat Reader ! Kali ini aku mau mengulas buku terbaik yang pernah aku baca di tahun 2020. Buku ini berjudul Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya karya Cak Rusdi Mathari. Dari judulnya saja sudah sangat menampar, apalagi isinya wkwk. 


"Bagaimana kamu akan mengenali Allah sementara salatmu baru sebatas gerakan lahiriah. Sedekahmu masih kautulis di pembukuan laba rugi kehidupanmu. Ilmumu kaugunakan mencuri atau membunuh saudaramu. Kamu merasa pintar sementara bodoh saja tak punya." 

-Rusdi Mathari


Pertama, aku sangat bersyukur berkesempatan membaca buku karya Rusdi Mathari ini. Kedua, buku ini menampar aku. Ketiga, aku gak ada bosannya membaca, membaca, dan membacanya lagi.

Seperti yang sudah dijelaskan penulis, buku ini awalnya adalah tulisan berseri selama 2 tahun di mojok.co. Yakni kisah sufi dari Madura bernama Cak Dlahom yang sudah dibaca lebih dari setengah juta pemirsa mojok.co. 

Buku ini dibagi menjadi 2 bagian besar, yakni Ramadhan pertama dan kedua. Ya, semua kisahnya berlatar waktu bulan Ramadhan. Nama tokoh-tokohnya unik, sebut saja Cak Dlahom, Mat Piti, Romlah, Gus Mut, Sarkum, Nody, dll. 


"𝘚𝘦𝘣𝘶𝘭𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘢𝘭𝘶 ? 𝘚𝘦𝘵𝘢𝘩𝘶𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘢𝘭𝘶 ? 𝘚𝘦𝘫𝘢𝘬 𝘮𝘶𝘭𝘢𝘪 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘭𝘢𝘩𝘪𝘳 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘪𝘯𝘨𝘢𝘵, 𝘣𝘦𝘳𝘢𝘱𝘢 𝘬𝘢𝘭𝘪 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘢𝘬 𝘥𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘯𝘤𝘪𝘯𝘨?"⁣

⁣"𝘚𝘢𝘮𝘱𝘦𝘢𝘯 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘯𝘥𝘢𝘬 𝘪𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘵𝘰𝘩, 𝘊𝘢𝘬?"⁣

⁣"𝘚𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘪𝘵𝘶𝘭𝘢𝘩 𝘪𝘬𝘩𝘭𝘢𝘴."⁣

-Rusdi Mathari

 

Cak Dlahom, orang yang tinggal di dekat kandang kambing milik Pak Lurah, lumrah dianggap orang gila atau tidak waras oleh sebagain warga kampung. Bisa begitu karena Cak Dlahom sering cekikikan sendiri, ngomong sendiri, pertanyaan-pertanyaannya juga aneh-aneh. Bahkan, dia sendiri kadang mengaku "aku gila, anjing, sesat, cuma wayang". 

Tapi, siapa sangka, orang yang dianggap sebelah mata ini punya pengetahuan agama yang luas. Sering memancing perbincangan, beberapa tokoh ingin berguru kepadanya, bahkan seorang penceramah pun sampai harus minta maaf atas tausiahnya. Menurutku sikap Cak Dlahom yang seperti itu karena tak ingin dipuji, tak ingin di 'dewa' kan dan caranya mengingatkan itu telak namun lembut.

Penulisan cerita yang mudah dipahami, banyak yang memancing tawa, tema-tema nya juga berkaitan dengan substansi dari ibadah kita sehari-hari, di dukung latar belakang Cak Rusdi ialah jurnalis, berhasil menyampaikan intisarinya dengan baik. Beberapa bagian yang paling kusuka adalah "Menghitung berak dan kencing", "Kata siapa kamu muslim ?" , "Batu pun enggan jadi manusia". Nikmat dibaca, membuatku merenung ulang, berpikir ulang tentang pemahaman Islam. The Best !


“Benar Marja, saya memang sesat. Karena itu Allah mewajibkan saya untuk membaca ‘Tunjukkanlah aku jalan yang lurus’ setiap kali saya salat. Tujuh belas kali sehari semalam.” 

-Rusdi Mathari


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Salam, Sobat Reader ! Terima kasih sudah berkunjung. Silahkan tinggalkan komentar, kesan atau pesan :)