Judul Buku : Di Bawah Lindungan Ka'bah
Penulis : Buya Hamka
Penerbit : Gema Insani
Tebal : 94 halaman
Tahun Terbit : 2017
Kategori : Fiksi, Novel-Islami
My Rated : 4/5
Hallo, Sobat Reader ! Kali ini aku mau mengulas buku pertama karya Buya Hamka yang pernah aku baca. Judulnya Di Bawah Lindungan Ka'bah berisi kisah cinta yang bisa dibilang tidak mulus, karena melalui banyak rintangan dan kesedihan.
"Cinta adalah jiwa. Antara cinta yang sejati dan jiwa tak dapat dipisahkan, cinta pun merdeka sebagaimana jiwa. Ia tidak memperbedakan antara derajat dan bangsa, kaya dan miskin, mulia dan papa"
-Hamka.
Sering kita jumpai seseorang yang menaruh hati kepada lawan jenisnya tetapi tidak 'berani' melangkah lebih jauh karena merasa antara dirinya dan pujaan hatinya itu bagaikan bumi dan langit.
Begitulah yang dialami oleh Hamid dalam novel ini. Hamid adalah pemuda yatim dan miskin. Sementara teman sepermainan dan pujaan hatinya, Zainab ialah wanita rupawan dari keluarga saudagar kaya raya.
Belum sempat Hamid mengungkapkan isi hatinya kepada Zainab, masalah dan cobaan datang silih berganti. Hingga puncaknya, ia merelakan cintanya dan menuruti permintaan ibunda Zainab, Mak Asiah, untuk membujuk Zainab agar menikah dengan pemuda pilihan ibundanya.
Dalam suasana remuk redam itu, Hamid pergi ke tanah suci, Mekkah. Disinilah kita akan merasakan perjuangan cinta sejati dari dua insan yang terpaut jarak ribuan kilometer. Akhir kisahnya sangat menyentuh dan menggambarkan makna yang mendalam tentang 'cinta'
“Tidaklah adil jika semua makhluk dijadikan dalam tertawa, yang akan menangiskan mesti ada pula.”
-Hamka
Pelajaran yang dapat diambil dari novel ini antara lain bahwa mencintai seseorang bukanlah semata hanya memandang fisik dan kekayaannya, tetapi juga hati, sikap dan perilakunya.
Ketika keinginan kita mendapat banyak cobaan dan halangan sehingga menjadi mustahil untuk terwujud, ingatlah... bagi Allah tidak ada yang mustahil. Percayalah bahwa Allah punya cara terbaik agar kita mendapatkan apa yang kita inginkan.
“Hati orang yang bercinta mempunyai mata, ia dapat melihat barang yang tak dilihat oleh orang lain.”
-Hamka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Salam, Sobat Reader ! Terima kasih sudah berkunjung. Silahkan tinggalkan komentar, kesan atau pesan :)