Jumat, 12 Maret 2021

REVIEW BUKU LOCKDOWN 309 TAHUN - EMHA AINUN NADJIB

 


Judul Buku : Lockdown 309 Tahun

Penulis : Emha Ainun Nadjib

Penerbit : Bentang Pustaka

Tebal :  250 halaman

Tahun Terbit : 2020

Kategori : Non-Fiksi, Sosial-Budaya

My Rated : 4,5/5


Hallo, Sobat Reader ! Kali ini aku mau mengulas buku karya Emha Ainun Nadjib berjudul Lockdown 309 tahun yang selesai aku baca di tahun 2020. Buku ini terbit di tahun 2020, dimana pandemi covid-19 tidak lebih parah dari awal tahun 2021 ini. Nah, melihat trend kasus positif covid-19 di Indonesia yang masih menanjak naik, aku jadi ingat buku ini dan tertarik mengulasnya disini. 


Corona virus tidak punya kesalahan dan dosa apapun. Ia bukan makhluk pikiran dan hati yang punya kemungkinan untuk berniat sesuatu, merancang kebaikan atau keburukan, menyatakan dukungan atau perlawanan atas kehidupan umat manusia di muka bumi. Covid-19 bukan bagian dari Jin atau Manusia, yang di ujung zaman kelak harus mempertanggungjawabkan perilakunya di forum Hisab Allah. Corona dipancing, dirangsang dan direkayasa sendiri oleh budaya manusia, oleh ilmunya yang angkuh, oleh pengetahuannya yang congkak dan oleh peradabannya yang penuh kibriya`

-Sinopsis


2020 adalah tahun yang sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Dunia seakan diejek, dihina habis-habisan oleh hanya seekor "virus" corona. Ditengah menyebarnya virus corona, Mbah Nun menulis buku ini sebagai refleksi tentang kecemasannya terhadap situasi nasional dan internasional akibat virus Corona.

Diawal buku, Mbah Nun sudah mewanti-wanti kalau dalam buku ini tidak memuat ilmu tentang seluk-beluk virus Corona, penjelasan biologisnya, dan sebagainya. Mbah Nun mempercayakan hal ini kepada mereka yang pakar di bidangnya. 

Dengan bahasa yang bersahabat, Mbah Nun mengasumsikan pembacanya adalah jamaah Maiyah. Bagi para jamaah Maiyah, buku ini bisa jadi pengobat rindu nasihat-nasihatnya Mbah Nun. Ada 50-an subjudul yang kental dengan nuansa spiritualisme.

Aku membaca buku ini sudah beberapa bulan yang lalu. Tulisan Mbah Nun ini mampu me-refresh pandanganku tentang Covid-19 di tengah jengahnya pemberitaan media waktu itu. Seperti biasanya, Mbah Nun mengajak untuk mencari kebenaran yang lebih benar, akurasi yang lebih akurat, dan kebijaksanaan yang lebih bijaksana. 

Salah satu yang paling membekas bagiku tentang memakai masker. Menurut beliau, sebagai hamba yang tawaduk, kita memakai masker dengan kerendahan hati dan takut orang lain akan tertulari virus atau penyakit yang kita bawa. Sebaliknya, jika kita memakai masker karena berprasangka orang lain bakal menulari virus kepada kita, maka bisa jadi Allah membukakan kemungkinan diantara orang 'lain' itu ada yang berpenyakit atau membawa virus.

Bagi penggemar Mbah Nun, para jamaah maiyah, atau sekedar suka dengan tulisan-tulisan Mbah Nun, buku ini harus banget kamu baca. 


"Kapan Corona akan berakhir ? Kita tidak bisa menyusun time schedule virus sesuai dengan kemauan kita. Itu hanya perkiraan, spekulasi, harapan, dan doa. Berapa lama Corona bertamu dan bekerja, bukan kita yang menentukan dan bukan Corona itu sendiri, pasti ada subjek yang lebih kuat dan lebih berkuasa dari kita."

-Emha Ainun Nadjib

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Salam, Sobat Reader ! Terima kasih sudah berkunjung. Silahkan tinggalkan komentar, kesan atau pesan :)