Cover Buku Pribadi Hebat (Sumber : Gema Insani) |
Judul Buku : Pribadi
Hebat
Penulis : Buya
Hamka
Penerbit : Gema
Insani
Tebal : 200
halaman
Tahun Terbit
: 2019
Kategori : Non-Fiksi, Kepribadian
My Rated : 4,7/5
Hallo, Sobat Reader
! Kali ini aku mau mengulas salah satu buku fenomenal karya Buya Hamka yang
pernah aku baca di IPUSNAS. Tertarik membaca 'Pribadi Hebat' karena ingin
menyelami konsep menjadi pribadi hebat dari sudut pandang sosok ulama
kharismatik, Buya Hamka.
Hamka juga
pernah menjadi seorang wartawan, penulis, editor dan penerbit. Inilah yang
kemudian menjadi bekal jurnalistik Hamka sehingga mampu menulis buku Pribadi
Hebat yang komunikatif, efektif, dan persuasif.
“Bebanmu akan berat. Jiwamu harus kuat.Tetapi aku percaya langkahmu akan jaya. Kuatkan pribadimu!”
Buku Pribadi
Hebat terbit pertama kali pada tahun 1950, terbit setelah lima tahun
kemerdekaan masih berada pada zaman revolusi, dengan semboyan “Revolusi Belum
Selesai”. Pertentangan ideologi islamisme, nasionalisme, marxisme, dan
sosialisme masih sangat kental. Kemerdekaan yang diraih masih sekedar kemerdekaan
terbebas dari jajahan, bukan kemerdekaan kepribadian. Padahal seharusnya negara
yang merdeka memunculkan pribadi yang merdeka. Melalui buku Pribadi Hebat,
Hamka berupaya menjabarkan tentang Pribadi Hebat sehingga diharapkan akan
muncul pribadi hebat yang merdeka di tengah negara Indonesia yang merdeka.
“Kelemahan dan kekuatan pribadi bukan saja tampak pada individu. Bahkan, tampak juga pada satu bangsa. Setiap bangsa mempunyai sisi yang kuat dan sisi yang lemah dari pribadinya.”
Buku Pribadi
Hebat ini merupakan sebuah buku yang mengajak pada pembaca untuk memperbaiki
pribadinya. Buya Hamka tidak hanya menjelaskan tetapi juga menceritakan contoh
(yang banyak sekali) konkret dari pribadi-pribadi hebat di dunia. Buya Hamka
juga banyak mengutip nasihat atau petuah dari banyak orang hebat dengan
berbagai latar belakang mulai dari ulama, negarawan, penulis, filsuf dan
ilmuwan. Dari sini bisa dilihat luasnya wawasan Buya Hamka dan sikapnya yang
mau terbuka terhadap banyak sudut pandang menjadikan beliau bisa dengan leluasa
mencari korelasi suatu topik dari banyak sisi.
Menurut Buya Hamka, mengenal diri sendiri sangatlah penting sebagaimana beliau
mengutip kalimat Socrates; “Kenalilah siapa dirimu, kenalilah peribadimu
sendiri”. Dengan mengenal diri kita bisa menyadari kedudukan kita (kelebihan
dan kekurangan diri) sehingga menyebabkan kita tidak sombong dan tidak pula merasa
rendah diri.
Buku ini
sangat menginspirasi. Buya Hamka berhasil menerangkan bermacam-macam elemen
untuk membentuk pribadi hebat. Walaupun terbit sudah puluhan tahun lalu, namun
isinya masih sangat relevan dalam kehidupan masa kini. Layak dibaca oleh para
pemuda Indonesia.
“Kehalusan perasaan adalah hasil pribadi yang kuat. Setengahnya karena diwarisi dan setengahnya karena luas pergaulan, banyak pengalaman, dan banyak melihat negeri orang lain sehingga dapat membandingkan masyarakat dan lingkungan orang lain.”
Good
BalasHapusTerima kasih sudah berkunjung :)
Hapus