Jumat, 19 Februari 2021

REVIEW BUKU MELIHAT API BEKERJA - AAN MANSYUR

 

Cover Buku Melihat Api Bekerja
(Sumber : Gramedia)

Judul Buku : Melihat Api Bekerja

Penulis : Aan Mansyur

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Tebal :  164 halaman

Tahun Terbit : 2015

Kategori : Fiksi, Puisi

My Rated : 4/5


Hallo, Sobat Reader ! Kali ini aku mau mengulas buku kumpulan puisi berjudul Melihat Api Bekerja yang pernah aku baca di IPUSNAS. Buku ini merupakan salah satu karya terbaik dari Aan Mansyur menurutku. 

Setelah sebelumnya menikmati puisi-puisi dengan kepingan judul-judul koran tahun ’98 yang menggelora dalam ‘Cinta Yang Marah’, hari ini aku membaca buku Aan Mansyur yang lain. Melihat Api Bekerja adalah salah satu buku kumpulan puisi yang populer dari Aan Mansyur. Berawal dari postingan Mbak Najwa Shihab di instagram yang ‘memamerkan’ buku ini, membuatku jadi penasaran membacanya. 

Melihat Api Bekerja adalah hasil kolaborasi sang penulis, Aan Mansyur dengan sang ilustrator, Muhammad Taufiq. Dalam 160 halaman menyajikan 54 judul puisi indah dengan ilustrasi yang memanjakan mata. 


Ia cantik. 
Pemurah dan sedikit pemarah. 

Tak tertandingi senyumnya.

Ia akan menggodamu dengan 

cerita yang tidak ada ujungnya. 

Dongeng dan musik ajaib. 

  

Ia waktu. Ia seorang ibu. 

Ia mengandung dewa-dewa. 

Ia rahim ribuan penyembahan dan tarian.

Namanya sama dengan nama negaramu. 

Sepasang lengannya terentang.

Selalu mencintai pisau dan api dapur.

 

-Aan Mansyur


Buku ini diawali dengan prolog yang cukup panjang dan tentu luar biasa dari Eyang Sapardi Djoko Damono berjudul ‘Mendengarkan Larik-larik Aan Mansyur’. Ketika membaca buku ini aku memang terhanyut meskipun tidak semua puisinya bisa aku pahami, tapi aku begitu menikmati seperti di dongengi oleh orang disampingku. Pengalamanku membaca buku ini seakan mengamini apa yang dituliskan dengan tegas oleh Eyang Sapardi, “Aan adalah salah seorang dari dua atau tiga penyair kita yang berhasil memaksa kita dengan cermat mendengarkan penghayatan atas keindahan dongengnya.”

Hal yang membuat buku ini unik adalah puisi-puisinya cukup panjang dan di tulis dengan konsep menyerupai kolom-kolom berita di koran. Entah perasaanku saja atau memang sengaja dibuat begitu, jumlah ilustrasinya lebih banyak daripada judul puisinya. Tapi bukan masalah menurutku, karena ilustrasi dapat melengkapi imajinasi pembaca ketika mencoba mencari makna dibalik diksi-diksi yang puitis.

Secara umum buku ini menggambarkan tentang kasih sayang sesama manusia, cinta seorang anak kepada ibunya, rindu kepada kekasih, perenungan dalam diri, khayalan, patah hati dan masih banyak lagi. Salah satu puisi yang kusuka yaitu:


Menikmati Akhir Pekan

 

Aku benci berada diantara 
orang-orang yang bahagia.
Mereka bicara tentang segala sesuatu, 
tapi kata-kata mereka tidak mengatakan apa-apa. 
Mereka tertawa dan menipu diri sendiri 
menganggap hidup mereka baik-baik saja. 

 

Mereka berpesta dan membunuh 
anak kecil dalam diri mereka.

 

Aku senang berada diantara 
orang-orang yang patah hati. 
Mereka tidak banyak bicara, 
jujur dan berbahaya. 
Mereka tahu apa yang mereka cari. 

 

Mereka tahu dari diri mereka, 

ada yang telah dicuri.

 

-Aan Mansyur 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Salam, Sobat Reader ! Terima kasih sudah berkunjung. Silahkan tinggalkan komentar, kesan atau pesan :)