Selasa, 10 Mei 2022

REVIEW BUKU I AM MALALA - NUR IHSAN

 

Judul Buku : I am Malala
Penulis : Nur Ihsan
Penerbit : Kata Media
Tebal :  124 halaman
Tahun Terbit : 2013
Kategori : Non-Fiksi, Biografi
My Rated : 4/5



Hallo, Sobat Reader !

Kali ini aku mau mengulas buku yang berisi ringkasan kisah hidup seorang gadis dari Pakistan dan aktivis pendidikan perempuan yang mengalami percobaan pembunuhan oleh Taliban. Buku ini berjudul I am Malala: Gadis Kecil Ditembak Peluru Demi Sekolah karya Nur Ihsan.

#DESKRIPSI
"Di mana Malala? Yang mana di antara kalian yang bernama Malala? Katakan atau kutembak kalian semua!" Teriak seorang laki-laki bersenjata di bus yang membawa pulang anak-anak sekolah di Mingola, Pakistan. Dalam hitungan menit, timah panas bersarang di kepala dan leher Malala.'

Peristiwa tersebut menggegerkan dunia. Malala Yousat'zai, gadis usia 14 tahun ditembak oleh Taliban, kelompok Islam garis keras, karena kegigihannya memperjuangkan pendidikan untuk anak perempuan di Lembah Swat, Pakistan.

Buku ini merangkum berbagai informasi mengenai sepak terjang Malala, jauh sebelum insiden penembakan hingga perjuangan terkini si Bunga Jagung".


#ULASAN
“Aku harus bersuara. Jika aku diam, siapa yang akan berbicara?”
Kalimat diatas muncul dari seorang gadis pemberani bernama Malala Yousafzai. Malala merupakan pelajar kelahiran Mingora, lembah Swat, Pakistan, yang sejak berusia sebelas tahun telah aktif menjadi aktivis pendidikan anak perempuan. 


Pada tahun 2009, Taliban (kelompok militan bentukan AS saat perang melawan pengaruh Soviet) menguasai lembah Swat, dan mengeluarkan maklumat pelarangan pelarangan sekolah untuk anak-anak perempuan. Kegelisahan berada dibawah ancaman Taliban dan keinginannya kembali sekolah, Malala tuangkan dalam diary-nya yang menjadi pembuka buku ini. Selain melalui diary, Malala juga menuangkan pemikirannya melalui blog BBC berbahasa urdu dan pernah berpidato dengan tegas bahwa perempuan harus memiliki akses pendidikan yang sama dengan laki-laki. Keberaniaannya menantang tirani Taliban itu bukan tanpa risiko, pada 9 Oktober 2012, ia ditembak di dalam bus sekolah oleh sekelompok Taliban. Kondisinya parah, dua peluru bersarang di kepala dan tenggorokannya. Momen kebrutalan Taliban melakukan percobaan pembunuhan kepada Malala ini kemudian menjadi ‘monumen’ perlawanan terhadap totalitarianisme Taliban dan perjuangan menegakkan kembali hak dasar kehidupan manusia, yakni pendidikan.


Buku ini hadir sebagai sketsa kehidupan Malala yang dilengkapi dengan dokumentasi momen-momen penting dalam hidupnya. Keberanian dan kegigihan Malala dapat dijadikan contoh bagi anak-anak di Indonesia agar semangat meraih pendidikan setinggi-tingginya. Sebab dengan pendidikan itulah seseorang akan bisa mencegah dirinya terjangkiti kanker ekstremisme.

“Jika generasi baru ini tidak diberi pena, mereka akan diberi senjata oleh para teroris.”
-Malala Yousafzai


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Salam, Sobat Reader ! Terima kasih sudah berkunjung. Silahkan tinggalkan komentar, kesan atau pesan :)