Jumat, 16 April 2021

REVIEW BUKU PIRATES AND EMPERORS - NOAM CHOMSKY

 

Cover Pirates and Emperors
(Sumber : Mojokstore)

Judul Buku : Pirates and Emperors: Pelaku Terorisme Internasional yang Sesungguhnya

Penulis : Noam Chomsky

Penerbit : Bentang Pustaka

Tebal :  346 halaman

Tahun Terbit : 2017

Kategori : Sosial-Politik

My Rated : 4/5


Hallo, Sobat Reader ! Kali ini aku mau mengulas buku karya Noam Chomsky yang membahas tentang terorisme. Seperti yang kita tahu, beberapa hari lalu sempat ramai pemeritaan tentang kejadian bom bunuh diri di Makassar dan peristiwa penembakan ‘lone wolf’ seorang wanita di Mabes Polri. Kemudian perbincangan tentang terorisme, radikalisme, dan sebagainya menjadi topik hangat baik di media sosial, televisi maupun masyarakat.

Tema yang menjadi perbincangan pun beragam, mulai dari apakah teroris punya agama atau tidak ? Kenapa terorisme di Indonesia belum juga berakhir ? Kenapa hampir semua aksi teorisme 20 tahun terakhir dikaitkan dengan Al-Qaeda dan ISIS ? Tema-tema seperti ini bukan satu-dua kali kembali di bahas, tetapi setiap ada aksi teror selalu dan selalu menjadi pembahasan.

Tetapi aku cukup bosan dengan pembahasan diatas, karena sudah berbusa-busa solusi untuk mengatasinya, berkali-kali anggaran penanggulangan terorisme ditingkatkan, tetapi BNPT-POLRI-BIN masih juga kecolongan ?

Untuk mencari pembahasan lain tentang terorisme, aku jadi tertarik membaca buku dari Noam Chomsky berjudul Pirates and Emperors: Pelaku Terorisme Internasional yang Sesungguhnya. 


#Deskripsi

Santo Agustinus bercerita tentang seorang bajak laut yang ditangkap oleh Alexander Agung. Sang Kaisar pun mengajukan pertanyaan, “Kenapa kamu mengganggu keamanan di perairan ini?”

Bajak laut yang marah membalas pertanyaan itu dengan pertanyaan serupa, “Lalu kenapa kamu justru mengganggu keamanan di seluruh dunia? Hanya karena menyerang dengan kapal kecil, saya disebut pencuri; sementara kamu, yang mengobarkan perang dengan armada laut yang hebat, disebut sebagai Kaisar.”

Ilustrasi cerita Bajak Laut dan Sang Kaisar yang diangkat oleh Noam Chomsky dalam buku ini, menggambarkan secara tepat mengenai kampanye perang melawan terorisme yang digencarkan negara-negara Barat. Dengan dalih menjaga keamanan dan perdamaian, Amerika Serikat justru memimpin invasi berskala besar ke berbagai wilayah di dunia yang dianggap “mungkin punya” rencana untuk mencelakakan mereka “suatu saat nanti”.

Catatan-catatan Chomsky ini menjadi bukti yang terang benderang mengenai kejahatan internasional terselubung yang telah merenggut jutaan jiwa penduduk tak bersalah di berbagai belahan bumi. Sebuah catatan yang akan membuat kita kembali merenung: siapa sesungguhnya dalang teroris yang membuat hidup kita tak tenang belakangan ini ?

***


#Review

Chomsky merasa gerah ketika pemberitaan media tentang terorisme selalu menjadikan negara-negara Timur-Tengah adalah pihak yang sepenuhnya salah. Padahal, menurut penelitian Chomsky, sang teroris internasional yang sesungguhnya adalah Amerika Serikat. Kenapa begitu ?

Untuk menerangkan teorinya itu, dalam buku ini Chomsky menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan literal dan pendekatan propaganda. Pertama, dengan pendekatan literal, Chomsky menerangkan konsep yang mendasari terorisme, kemudian menyajikan contoh-contoh fenomena yang nantinya akan diuraikan penyebab dan cara penyelesaiannya. Dari sini, pembaca akan disuguhkan sebuah fakta dimana Amerika terlibat dalam berbagai aksi terorisme di dunia. Beberapa contohnya yaitu pembantaian warga sipil di Guatemala, pembantaian puluhan ribu warga sipil di El Savador, termasuk peran Amerika ‘meneror’ negara-negara Timur-Tengah.


“Sesuai aturan mainnya, dalam sejarah yang disterilkan, rakyat Palestina melakukan terorisme, orang Israel kemudian membalas, dengan lebih keras. Di dunia nyata, kebenaran sering kali agak berbeda, tidak mudah untuk mempelajari terorisme di Timur Tengah.”

-Noam Chomsky-


Kedua, dengan pendekatan propaganda, Chomsky menerangkan bahwa kata “Terorisme” dan “Pembalasan” seringkali terbalik posisinya. Dalam hal ini, Amerika yang berkali-kali menebarkan teror tidak bisa (tidak boleh ?) disebut sebagai Teroris, sedangkan ketika aksi teror dilakukan oleh orang atau kelompok yang lebih kecil dan korbannya tidak sebanyak apa yang dilakukan Amerika, secara langsung akan disebut Teroris. Maka, ilustrasi Bajak Laut dan Sang Kaisar sangatlah tepat menggambarkan skema “war on terror” yang selama ini digaungkan Amerika. Dengan dalih menjaga perdamaian dan keaamanan, seakan menjadi pembenaran untuk Sang Kaisar menginvasi negara lain, sebaliknya Si Bajak Laut akan selalu dianggap “musuh resmi” atau teroris. 


“Istilah ‘terorisme’ dan ‘aksi balasan’ juga memiliki arti khusus dalam sistem doktrinal. ‘Terorisme’ mengacu pada tindakan teroris oleh bajak laut, terutama orang Arab. Sedangkan tindakan teroris oleh kaisar dan sekutunya disebut ‘aksi balasan’ atau mungkin ‘serangan pendahuluan’ yang sah untuk mencegah terorisme”
-Noam Chomsky-


Well, Chomsky meskipun tinggal di Amerika, tetapi dia tidak sungkan menelanjangi Amerika dengan fakta-fakta yang sebenarnya bukan rahasia lagi, tetapi karena masifnya propaganda yang selama ini digaungkan, kekuatan ‘koalisi’ dari Amerika yang masih mendominasi dunia, ditambah Amerika memiliki hak veto di PBB, membuat semua fakta itu mudah dikaburkan.

Jadi, banyak hal yang aku dapat dari buku ini, antara lain sisi lain dari Sang Kaisar “Amerika”, bagaimana operasi psikologis dan cipta kondisi dari para elit politik maupun media tentang “war on terror” dan pastinya sejarah aksi-aksi terorisme di dunia. Good job, Chomsky !


“Kita sudah mencatat sepasang konsep : “ekstremis” dan “moderat”. Konsep yang terakhir (moderat) merujuk kepada mereka yang menerima posisi Amerika Serikat, sementara yang pertama kepada mereka yang menolaknya.”
-Noam Chomsky-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Salam, Sobat Reader ! Terima kasih sudah berkunjung. Silahkan tinggalkan komentar, kesan atau pesan :)