Minggu, 18 April 2021

REVIEW BUKU THE LIFE CHANGING MAGIC OF TIDYING UP - MARIE KONDO

 

Cover Changing Magic of Tidying Up
(Sumber : Gramedia)


Judul Buku : The Life-Changing Magic of Tidying Up

Penulis : Marie Kondo

Penerbit : Bentang Pustaka

Tebal :  206 halaman

Tahun Terbit : 2016

Kategori : Non-Fiksi, Tips & Trik

My Rated : 4/5


Hallo, Sobat Reader ! Kali ini aku mau mengulas buku tentang ‘beres-beres’ yang kebetulan selesai aku baca di awal Ramadhan 2021 ini. 


#DESKRIPSI

"Marie Kondo telah memosisikan diri sebagai seorang master berbenah, kesatria yang berperang melawan situasi berantakan." -The London Times

Walaupun sudah susah payah merapikan rumah, apakah kertas-kertas terus saja bertumpuk dan pakaian harus terus Anda jejal-jejalkan di lemari? Kenapa kita tidak bisa menjaga kerapian rumah?

Konsultan berbenah asal Jepang, Marie Kondo, memperkenalkan metode merapikan yang ampuh tiada duanya, KonMari. Keampuhan metode yang kini semakin marak diterapkan di Jepang dan telah dikemas dalam program televisi laris,Tidy Up with KonMari! ini, telah menular ke seluruh dunia. Saking ampuhnya, tak seorang pun klien Kondo kembali ke kebiasaan berantakan (dan calon kliennya harus masuk daftar tunggu selama tiga bulan).

Beruntunglah, melalui buku ini Anda berkesempatan:

  • Menjadi klien jarak jauh Kondo, menentukan barang-barang mana saja di rumah Anda yang membangkitkan kegembiraan dan mana yang tidak.
  • Memulai kebiasaan berbenah yang efektif dengan sistem berbenah berdasarkan kategori.
  • Membabat habis situasi berantakan, hingga menikmati efek ajaib dari rumah yang rapibeserta pikiran damai yang mengikutinya.


#REVIEW

Semenjak kuliah daring, aku jadi lebih banyak menghabiskan waktu di kamar. Dari situ aku jadi ngerasa kalau kamarku ternyata semakin berantakan. Padahal, sudah sering juga aku beres-beres kamar, tapi tidak lama kemudian berantakan lagi. Setelah membaca buku karya Marie Kondo dengan judul The Life-Changing Magic of Tidying Up ini, aku tersadar ternyata mindset ‘beres-beres’ ku selama ini salah. 

“Daripada beres-beres seisi kamar sekaligus, lebih baik beres-beres sedikit demi sedikit ketika menyadari ada yang berantakan, barulah diberesin, toh nanti juga berantakan lagi.” Tidak, tidak, justru inilah titik masalahnya kenapa kamarku selalu berantakan wkwk. Kemudian aku dibuat merenung dengan kalimat Marie di bab pertama, “Kita tidak bisa merubah kebiasaan jika cara pikir kita belum berubah.”

Duarrr, aku jadi semakin penasaran dengan metode KonMari dalam buku yang dikabarkan terjual lebih dari 5 juta copy ini. Selain mindset ‘beres-beres sekaligus’, dari buku ini aku juga belajar bagaimana cara untuk membuang barang. Loh apa susahnya kan tinggal dibuang ? Tidak semudah itu ferguso ! Bahkan Marie pun sudah tahu apa isi pikiran pembacanya, "Keengganan kita untuk membuang barang tertentu sejatinya hanya berakar pada dua penyebab: keterikatan pada masa lalu atau kecemasan akan masa depan". Nah, setelah membaca bab dua buku ini, aku jadi punya gambaran, mana barang yang pantas aku buang dan mana yang tidak. 

Lalu di bab ketiga, yang merupakan inti buku ini, kita diajak beres-beres dengan metode KonMAri. Disini Marie menjelaskan urut-urutan yang efektif dalam berbenah dan dampak ajaib yang bisa kita dapat.  Setelah berbenah, di bab keempat waktunya menyimpan dan menata barang-barang kita dengan apik. Jujur saja, tips-tips menyimpan ala KonMAri ini jarang sekali aku jumpai. Marie sangat yakin dengan membereskan rumah, kita akan jauh lebih bahagia karena rumah akan tertata rapi, nampak natural dan sederhana. Nah, kondisi natural itu bakal tercapai ketika kita hanya memiliki barang-barang yang kita butuhkan dan mendatangkan kebahagiaan. 

Over all, buku ini keren ! Isinya to the point, aplikatif dan dapat diterapkan dimana saja seperti rumah, kantor, kos-kosan dan sebagainya, karena Marie membahasnya secara umum. So, buat kalian yang merasa butuh referensi cara beres-beres yang efektif dan menyenangkan, buku ini solusinya !


“Ketika kita mengurangi barang yang kita miliki, dan men-detoks rumah, raga kita seolah turut terdetoksifikasi.”

-Marie Kondo-


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Salam, Sobat Reader ! Terima kasih sudah berkunjung. Silahkan tinggalkan komentar, kesan atau pesan :)