Sabtu, 06 Maret 2021

REVIEW BUKU HIS LAST BOW : PETUALANGAN SHERLOCK HOLMES - SIR ARTHUR CONAN DOYLE

 

Cover Buku His Last Bow
(Sumber : Ipusnas)


Judul Buku : His Last Bow

Penulis : Sir Arthur Conan Doyle

Penerbit : Desa Pustaka Indonesia

Tebal :  236 halaman

Tahun Terbit : 2019

Kategori : Fiksi, Mysteri

My Rated : 4/5


Hallo, Sobat Reader ! Kali ini aku mau mengulas buku His Last Bow. Buku ini adalah novel Sherlock Holmes ke-5 yang aku baca. Novel ini beda sekali dari sebelumnya, di novel ini ada 8 kisah pendek yang semuanya merupakan misteri untuk dipecahkan Holmes. Berawal dari nonton film tentang Sherlock Holmes lalu suka sekali dengan cerita detektif terkhusus karakter dari Holmes dan kini tak terasa sudah membaca lima novel tentang Holmes. Sir Arthur Conan Doyle menurutku sangat cerdas dalam “merancang” Sherlock Holmes. Meskipun tokoh fiksi, detektif satu ini terasa nyata, dia tidak serta merta mulus-mulus saja ketika mengungkap sebuah kasus, terkadang ada kesalahan juga kebingungan, dan menjadikan Watson sebagai think-tank dalam berdiskusi, walaupun pada akhirnya ia punya penalaran sendiri. Hal-hal semacam ini yang membuat Holmes tidak tergambar sebagai sosok yang sempurna, namun menurutku itulah kelebihannya, karena ia terasa nyata. Khayalan liarku pun bertanya-tanya, bagaimana jadinya kalau Indonesia punya sosok seperti Sherlock Holmes ?


“Education never ends, Watson. It is a series of lessons, with the greatest for the last.” 

-Sir Arthur Conan Doyle


Dari delapan kisah di novel ini, ada dua kisah yang paling aku suka. Yang pertama, Kasus Pencurian Rancangan Kapal Selam Bruce-Partington. Holmes diminta oleh kakaknya sendiri, Mycroft Holmes, untuk mencari dokumen rahasia berupa rancangan Kapal Selam milik militer Inggris. Mycroft Holmes juga sosok yang luarbiasa, bedanya dengan Holmes, ia memilih terikat dengan pemerintah. Mycroft Holmes tidak banyak tersorot kamera Inggris, karena kerjanya di belakang layar dan punya banyak koneksi dengan elit-elit pemerintahan Inggris. Dari sepuluh lembar rancangan yang menghilang, ada tujuh lembar ditemukan di tubuh pemuda bernama Cadogan West yang tewas secara mengenaskan di stasiun kereta api. Namun, tiga lembar rancangan yang paling penting justru lenyap. Muncul dugaan, Cadogan West tewas ketika hendak menjual dokumen rahasia itu kepada agen mata-mata asing yang ada di Inggris, benarkah ?

Kisah terakhir di novel ini, sekaligus favoritku, berjudul His Last Bow. Dikisahkan bahwa Sherlock Holmes telah berhenti menjadi detektif dan tinggal di pedesaan kecil sembari memelihara lebah. Ditengah ketentramannya itu, suatu kasus besar tengah terjadi, hingga Perdana Menteri Inggis turun langsung untuk meminta bantuan Holmes. Apa boleh buat, karena ‘panggilan negara’, Holmes dan Watson pun ‘turun gunung’ mengerjakan kasus yang sangat penting ini. Dengan caranya yang khas, mereka mencari mata-mata yang telah mencuri berbagai data keamanan Inggris. 

Secara keseluruhan, masih sama seperti novel-novel sebelumnya, cerita-cerita misteri ini dikisahkan melalui sudut pandang Dr. Watson, sahabat setia Sherlock Holmes. Watson ini bisa dibilang sahabat yang memberi rasa nyaman kepada Holmes. Ia seorang yang sabar menghadapi tingkah laku Holmes yang terkadang menjengkelkan, agak sombong, dan seenaknya sendiri wkwk. Watson juga tidak cerewet ketika Holmes memilih merahasiakan analisanya ketika proses penyelidikan berlangsung, ia sudah paham kalau Holmes pasti akan menceritakan secara detail kalau semua sudah terang dan bukti-buktinya cukup. Watson terkadang juga dimintai pendapat berkaitan dengan masalah medis. Dan yang pasti, ia siap sedia membantu Holmes jika diperlukan.

Holmes, meskipun terkesan keras kepala, tidak sabaran, dan sarkastik, ia sebenarnya sosok yang lembut, penyayang dan humoris. Ketegasannya dalam bersikap juga sesuatu yang khas, terkesan egois, namun menurutku ini penting dalam tugasnya, agar tidak mudah di ‘silaukan’ oleh pengalihan isu, pemalsuan bukti, keterangan palsu, dsb. Holmes dan Watson adalah dua sosok yang berbeda namun saling melengkapi, perbedaan itulah yang membuat cerita ini jadi lebih hidup. 


“Ternyata tetap saja ada misteri besar dalam hidup ini yang tak bisa dijelaskan nalar manusia” 

-Sir Arthur Conan Doyle


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Salam, Sobat Reader ! Terima kasih sudah berkunjung. Silahkan tinggalkan komentar, kesan atau pesan :)