Minggu, 07 Maret 2021

REVIEW BUKU AIR MATA TELAGA KAUTSAR - MUHAMMAD MAKHDLORI

 


Judul Buku : Air Mata Telaga Kautsar

Penulis : Muhammad Makhdlori

Penerbit : Semesta Hikmah

Tebal :  265 halaman

Tahun Terbit : 20

Kategori : Fiksi, Novel-Islami

My Rated : 4,5/5


Hallo, Sobat Reader ! Sebenarnya aku sudah selesai membaca novel ini di pertengahan tahun 2020 dan ini novel islami pertama yang pernah aku baca. Aku dibuat kagum sekali dengan cara penulis merajut cerita dalam buku ini. Muhammad Makhdlori berhasil membuat emosiku terpancing. 

Marah, sedih, benci, suka, mengalir begitu saja ketika membaca novel ini. Saranku kepada pembaca, pilih tempat yang hening untuk membaca novel ini. Ada 19 bagian dalam Novel Air Mata Telaga Kautsar ini. Berkisah tentang seorang pengusaha kaya, bernama Ronggo yang khilaf dengan ucapannya sendiri.

Kemudian rentetan peristiwa yang ia alami, mulai dari kecelakaan, koma, amnesia, menjadi pecundang bahkan 'budak', percobaan pembunuhan, kehilangan jabatan kehormatan serta istrinya yang di "guna-guna" oleh Handoko, mitra bisnisnya, seakan menjadi azab dari ucapannya yang sombong dan angkuh. 

Tapi, dari semua perjalanan itu, Ronggo di pertemukan dengan orang-orang baik, yang secara tidak langsung akan membalikkan 180° kepribadiannya. "Kesadaran" Ronggo itu bermula ketika ia "gagal" dibunuh di lereng Merapi hingga puncaknya ketika ia melihat dengan mata telanjangnya, istri kesayangan dia, Wulandari selingkuh dengan Handoko. 

Apakah Ronggo marah ? Apakah Handoko berhasil mempersunting Wulandari ? Bagaimana akhir kisah ini ? Silahkan di baca ya. Yang jelas, bersiap-siaplah emosimu akan mengalir begitu saja. 

Pesan yang sangat kuat dari kisah novel ini saya rasa berhasil tersampaikan. Kita, manusia hanyalah makhluk yang lemah, oleh karena itu tidak mungkin apa yang kita miliki ini adalah murni kerja keras kita tanpa bantuan Allah SWT. Karena semuanya, baik Semesta dan isinya ini adalah bukti dari Kebesaran Allah SWT. 

Melalui tokoh-tokoh dalam novel ini, penulis sukses menggambarkan apabila manusia telah sadar akan jati dirinya, telah menemukan makna sejati dari kehidupan, maka ia tidak akan terperdaya oleh duniawi. Begitu pun sebaliknya, melalui tokoh-tokoh antagonis, yang selalu mengikuti emosi dan hawa nafsunya dalam mengejar dunia, maka segala cara akan ditempuhnya termasuk menghilangkan nyawa orang. Mereka yang seperti ini peluangnya dalam mengalami keterpurukan semakin besar. Berbeda dengan mereka yang dapat mengambil hikmah dari penderitaan, sebab inilah kenikmatan hidup yang berujung kemenangan.

Dari kisah novel ini, terlihat bagaimana pentingnya peranan hati nurani, sesuatu yang bersifat rohani, yang sesungguhnya ialah jati diri manusia. Hati yang pernah mengalami rasa sakit, bahkan meski hati itu sekeras batu, pasti akan membuka. Apabila hati telah terisi dengan kebaikan-kebaikan, bukan hanya suatu kebajikan yang besar, tapi merupakan induk dari kebajikan-kebajikan yang lain. Al-kautsar (kebajikan yang banyak).


"Maut bukanlah kehilangan terbesar dalam hidup. Kehilangan terbesar adalah matinya hati nurani, sementara hita masih hidup"
-Muhammad Makhdlori


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Salam, Sobat Reader ! Terima kasih sudah berkunjung. Silahkan tinggalkan komentar, kesan atau pesan :)