Cover Buku Think Like a Freak (Sumber : Mizan) |
Judul Buku : Think Like a Freak
Penulis : Steven D. Levitt dan Stephen J. Dubner
Penerbit : Noura Books
Tebal : 268 halaman
Tahun Terbit : 2016
Kategori : Non-Fiksi, Self Improvement
My Rated : 3,8/5
Hallo, Sobat Reader ! Kali ini aku mau mengulas buku tentang ‘berpikir’ tetapi dengan metode lain daripada yang lain. Aku bacanya di IPUSNAS, judulnya menarik, Think Like a Freak. Think like a freak adalah sebuah buku yang berusaha membujuk pembacanya untuk berpikir layaknya ‘orang aneh’ dalam menyelesaikan suatu masalah. Ditulis oleh profesor ekonomi, Steven D. Levitt dan penulis dari The New York Times, Stephen J. Dubner.
Sebelum buku ini terbit, keduanya pernah menulis dua buku best seller tentang ekonomi berjudul Freakonomics dan Superfreakonomics. Jadi tidak heran kalau di buku Think Like a Freak ini, sentuhan-sentuhan ekonominya sangat terasa.
Salah satu bab yang menarik menurutku, apabila kita ditanya “Apa Tiga kata yang paling sulit diucapkan?”. Jawabnya bukan “I Love You”. Namun “Aku tidak tahu” tau “I Don’t Know”. Menurut penulis, sebagian besar orang enggan (atau bisa disebut gengsi) mengucapkan kata-kata tersebut. Orang-orang pada dasarnya tidak mau tampak bodoh atau kelihatan bodoh. Sehingga mereka memilih menjawab dengan kepura-puraan. Ini bisa berdampak luas apabila orang itu pembuat kebijakan yang berdampak pada orang banyak.
Padahal, hanya karena Anda hebat dalam satu hal bukan berarti Anda bagus dalam segala hal. Jadi disini penulis menekankan pentingnya menyadari kekurangan diri, sadar bahwa kita tidak mengetahui segalanya dan ini menjadi langkah awal dalam menyelami buku ini, “jangan malu oleh seberapa banyak yang belum Anda tahu.”
Selain itu, pembahasan soal mendefinisikan ulang dan mengurai suatu masalah sampai ke akar penyebabnya juga cukup menarik. Menurut penulis menerapkan kebiasaan ini akan sangat efektif dalam menyelesaikan suatu masalah. Dengan mendefinisikan ulang suatu masalah akan mendorong kita menemukan serangkaian solusi baru, dan dengan mengatasi akar penyebab masalah kita sedang mengatasi masalah yang sesungguhnya, dan bukan hanya mengatasi bayangan -sesuatu yang bukan akar penyebab masalah. Karena masih sering orang-orang berusaha mengatasi masalah hanya dengan menghilangkan ‘gejala’nya bukan ‘virus/bakteri’ penyebab masalah itu. Dalam hal ini penulis mencontohkan soal tingkat kejahatan / kriminalitas, kebanyakan pemerintah akan mengatasinya dengan memperketat aturan dan memperbanyak petugas keamanan, padahal itu hanya bersifat sementara dan tidak menyelesaikan akar permasalahan.
Jika pembaca menghendaki kreativitas dan pendekatan baru dalam menyelesaikan masalah, aku merekomendasikan buku ini untuk dibaca. Cara penulis merangkai data dan narasi patut diacungi jempol karena membuat cerita menjadi menarik, ditambah sentuhan anekdot yang khas membuat insight-insight yang dimasukkan penulis mengalir dengan licinnya.
“Dunia modern menuntut agar kita semua berpikir sedikit lebih produktif, lebih kreatif, lebih rasional agar kita berpikir dari sudut yang berbeda dengan seperangkat otot yang berbeda dengan harapan yang berbeda agar kita berpikir tidak dengan rasa takut ataupun keuntungan, tidak dengan optimism buta ataupun skeptisisme suram. Agar kita bisa berpikir seperti orang aneh.”
-Steven D. Levitt dan Stephen J. Dubner
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Salam, Sobat Reader ! Terima kasih sudah berkunjung. Silahkan tinggalkan komentar, kesan atau pesan :)