Cover Muhammad : Lelaki Penggenggam Hujan (Sumber : Kemenag) |
Judul Buku : Muhammad Lelaki Penggenggam Hujan
Penulis : Tasaro GK
Penerbit : Bentang
Tebal : 650 halaman
Tahun Terbit : 2010
Kategori : Fiksi, Novel-Sejarah Agama
My Rated : 4/5
Hallo, Sobat Reader ! Kali ini aku mau mengulas buku pertama dari Tetralogi Muhammad karya Tasaro GK. Buku ini berjudul Muhammad : Lelaki Penggenggam Hujan. Sebuah buku tentang biografi Nabi Muhammad yang unik menurutku, karena disajikan dalam bentuk novel.
Sudah lama sebenarnya ingin membaca buku ini, dan begitu tahu kalau buku ini ada di IPUSNAS, langsung saja aku meluncur membacanya. Meskipun memakan waktu lama untuk menuntaskannya karena halamannya lumayan banyak, tapi terbayar tuntas dengan indahnya jalinan kata dan cerita yang dituliskan oleh Tasaro GK.
Di buku pertama dari Tetralogi Muhammad ini, Tasaro menghadirkan bagian-bagian penting dalam perjalanan Muhammad saw. mulai dari kelahiran sampai peristiwa Fathu Makkah (pembebasan Makkah). Cerita tentang Rasulullah ini dikemas dengan menawan, meskipun menggunakan alur maju-mundur, tetapi suasana yang terbangun membuat pembaca merasa seakan-akan menyaksikan langsung setiap peristiwa itu.
Beberapa peristiwa besar tentang Rasulullah pernah aku dapatkan baik itu dari ceramah-ceramah, artikel, maupun cerita para guru di kelas. Tetapi aku belum pernah membaca buku tentang sirah nabawiyyah, sehingga ketika membaca novel ini ternyata ada banyak detail-detail peristiwa yang aku baru tahu.
Salah satu peristiwa kecil yang membuatku terenyuh adalah ketika ditengah perjalanan Rasulullah bersama rombongan menuju ke Makkah, ada seorang muslim bernama Ju’ail terduduk melindungi sesuatu di pinggir jalan. Kemudian seseorang bertanya, “Ju’ail, apa yang sedang kau lakukan? Mengapa kau berpisah dari barisanmu?” Ju’ail pun menjawab bahwa ia sedang menjalankan perintah Rasulullah untuk melindungi induk anjing dan anak-anaknya yang baru lahir, Beliau khawatir gelombang puluhan ribu muslim akan membahayakan mereka. Allahumma Sholli Ala Sayyidina Muhammad !
Selain kisah tentang Rasulullah, di lain daerah dengan waktu yang sama, Tasaro juga mengangkat kisah pemuda yang dijuluki Sang Pemindai Surga bernama Kashva, orang kepercayaan Khosrou, Raja Persia. Bermula dari kegiatan surat-menyurat dengan temannya, ia kemudian terbawa pada perjalanan spiritual untuk mencari sosok Astvat-ereta, Nabi yang dijanjikan dalam ajaran Zoroaster.
“Mengetahui bagaimana agama-agama lain menerjemahkan bahasa Tuhan adalah sebuah proses yang mengasah otakmu, tidak harus berakhir dengan pertukaran imanmu.”
-Tasaro GK
Selama perjalanan ia mengalami perbincangan dengan berbagai tokoh. Salah satunya dengan Astu, perempuan yang sangat dicintainya. Dari diskusi mereka mencoba menafsirkan suatu ayat dalam kitab suci mereka berujung kesimpulan bahwa Sang Nabi yang dinubuatkan itu adalah Lelaki Penggenggam Hujan, sementara ada kaum / bangsa lainnya yang merasa seolah-olah merekalah yang ‘menggenggam hujan’ padahal bukan. Hujan disini bermakna wahyu Tuhan. Dari berbagai peristiwa dan perbincangan yang Kashva lalui, membuatnya semakin yakin tentang kedatangan Sang Astvat-ereta yang dalam bahasa lain juga disebut Himada, Shalom, Namiuchi, dan Maitreya.
“Raja Dunia, Cahaya, Penuntun Umat Manusia, Pelindung Semua Bangsa. Jika dia memang ada, alangkah sempurnanya Sang Pangeran Kedamaian itu.”
Kepiawaian penulis dalam merangkai dua kisah ini secara bergantian membuat aku tidak kesulitan dalam merangkai benang merahnya. Penulis sendiri menyadari membuat novel tentang Rasulullah tentu akan menimbulkan kontroversi, namun penulis menganggap hal ini adalah bagian dari kecintaan mereka terhadap Rasulullah. Menurutku sendiri, niat penulis membuat novel ini juga bagian dari kecintaan dan kerinduan beliau kepada Rasulullah, penulis dalam menyebut Muhammad saw. juga berkali-kali dengan pujian yang mengagungkannya, seperti wahai Lelaki yang Memiliki Hati Terjaga Suci, Lelaki yang di Hati dan Lidahnya Tak Pernah Ada Dusta, dan lain sebagainya.
Sebuah novel yang indah, cocok sekali untuk menyimak kisah Rasulullah dengan penyampaian yang ringan dan menarik. Sangatlah banyak tentunya pelajaran yang bisa dipetik dalam buku ini, dan aku ingin membaca kelanjutan buku ini karena ending dari buku ini masih menggantung.
“Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam”
-(QS Al Anbiya: 107)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Salam, Sobat Reader ! Terima kasih sudah berkunjung. Silahkan tinggalkan komentar, kesan atau pesan :)