Selasa, 16 Februari 2021

REVIEW BUKU ANIMAL FARM - GEORGE ORWELL

 

Cover Buku Animal Farm
(Sumber : Gramedia)


Judul Buku : Animal Farm
Penulis : George Orwell
Penerbit : Bentang Pustaka
Tebal : 148 halaman
Tahun Terbit : 2016
Kategori : Fiksi, Novel
My Rated : 4,5/5


Hallo, Sobat Reader ! Kali ini aku mau mengulas sedikit salah satu novel klasik fenomenal yang pernah aku baca di IPUSNAS. Judulnya Animal Farm, iya Peternakan Binatang, hehe. Tertarik baca buku ini setelah tau kalau isinya tentang perpolitikan gitu haha, selain itu juga karena novel ini begitu mendunia jadi pingin baca. Oke langsung saja...

Animal Farm adalah novel alegori politik yang dimaksudkan penulis sebagai satire atas totaliterisme Uni Soviet. Gaya penulisan George Orwell memberi kesan yang ringan, tidak menggurui dan tidak membosankan namun menusuk dengan satire menancap. Pada masa sekarang, buku ini masih relevan untuk menggambarkan kehidupan sosial, politik dan ekonomi.

Kisah bermula ketika si babi tua Major bermimpi tentang sebuah lagu yang berisi keinginan terpendam tentang kebebasan dan kemerdekaan. Suatu hari, Ia pun mengumpulkan para binatang, berceramah mengenai hidup para binatang di Peternakan Manor yang begitu menderita dan diperbudak oleh manusia, lalu ia memiliki visi bahwa pada suatu hari nanti, para binatang akan bisa bebas dari penjara yang diciptakan oleh manusia. Bahwa pada suatu hari nanti para binatang dapat dengan bebas menikmati peternakan dan seisi alam tanpa campur tangan dan kendali dari manusia. Binatang merdeka!!!

Hingga pada suatu hari, meletuslah pemberontakan. Pak Jones, sang pemilik peternakan beserta anak buahnya pun lari dari Peternakan Manor. Peternakan kini ada dibawah kendali para binatang yang kemudian dipimpin oleh dua babi cerdas: Snowball dan Napoleon . Dua babi yang ternyata memiliki sifat dan pandangan yang sama sekali berbeda. Reformasi pun dilakukan. Ideologi Binatangisme atau gagasan kebebasan dan persamaan binatang dijadikan dasar. Peraturan-peraturan baru dirumuskan. Peternakan Manor berganti nama : Peternakan Binatang!

Dengan kelicikannya, Napoleon berhasil memegang kekuasaan dan perlahan-lahan mengubah arah Peternakan Binatang menjadi ke arah yang diinginkannya. Totalitarianisme, dengan kekuasaan berpusat di tangan penguasa. Sementara binatang lainnya mulai diperas tenaganya, dikekang kemerdekaannya dan dimanipulasi pikirannya. Dan terjadilah pengkhianatan perjuangan yang pada akhirnya menjadi jalan kehancuran bagi para binatang yang menyalahgunakan kekuasaan.. Tirani pun muncul, kembali.

Hal unik dalam novel Animal Farm ini, George Orwell membangun cerita dengan membandingkan kelompok manusia dan binatang yang seharusnya manusia berkedudukan lebih tinggi dari binatang, namun pada kenyataannya masih ditemukan manusia yang tak lebihnya dari kawanan binatang. Manusia yang didominasi sisi kebinatangan daripada sisi kemanusiaannya. Jadi, Orwell seakan mau menampar sisi kebinatangan manusia secara tidak langsung. Oh, iya untuk kualitas terjemahannya menurutku sudah baik dan mudah dipahami. Buat kamu yang suka tema bacaan politik, satire, yang lucu-lucu tapi greget, aku rekomendasikan novel ini ! 


“Manusia adalah satu-satunya makhluk yang mengonsumsi tanpa menghasilkan. Ia tidak memberi susu, ia tidak bertelur, ia terlalu lemah menarik bajak, ia tidak bisa lari cepat untuk menangkap terwelu. Namun, ia adalah penguasa atas semua binatang. Manusia menyuruh binatang bekerja, manusia mengembalikan seminimal mungkin hanya untuk menjaga supaya binatang tidak kelaparan, sisanya untuk manusia sendiri. Tenaga kami untuk membajak tanah, kotoran kami untuk menyuburkan tanah, tetapi tak satu pun dari kami memiliki tanah seluas kulit kami.”
- George Orwell


2 komentar:

Salam, Sobat Reader ! Terima kasih sudah berkunjung. Silahkan tinggalkan komentar, kesan atau pesan :)