Cover Buku Warga Farmasi Harus Sukses! (Sumber : Ipusnas) |
Judul Buku : Warga Farmasi Harus Sukses !
Penulis : Apoteker Oke
Penerbit : Garuda Mas Sejahtera
Tebal : 200 halaman
Tahun Terbit : 2018
Kategori : Non-Fiksi, Motivasi
My Rated : 4/5
Hallo, Sobat Reader ! Kali ini aku mau mengulas buku tentang farmasi. Scroll-scroll beranda Ipusnas, tertarik dengan buku ini. Bisa dibilang ini buku dengan tema farmasi pertama yang aku baca di IPUSNAS. Yah, sebagai mahasiswa farmasi bukannya enggak berminat dengan bacaan bertema farmasi, tapi karena hampir tiap kuliah pasti membahas bidang farmasi, jadi diluar perkuliahan aku lebih tertarik baca-baca sejarah, novel, puisi, self improvement, dll.
Dari covernya, tulisan ‘Warga Farmasi Harus Sukses’ menurutku memiliki dua tafsiran. Pertama, sebagai sebuah motivasi bagi para calon farmasis untuk tetap semangat menjalani proses, memang tidak mudah tetapi percayalah bahwa hasil tidak akan menghianati proses.
Kedua, sebagai sebuah gugatan terhadap kondisi dunia farmasi di Indonesia. Peran farmasis di Indonesia masih terbatas sehingga keberadaan dan kemanfaatan profesi masih samar di tengah masyarakat. Hal ini disebabkan karena tidak adanya kewajiban dalam undang-undang bahwa Apoteker harus berperan banyak dalam pelayanan kesehatan nasional. Inilah yang menjadi salah satu latar belakang kenapa warga farmasi menyuarakan dibahasnya RUU-Kefarmasian di DPR yang perjalanannya sudah sejak 2015, beberapa kali dikecewakan, tahun ini dikeluarkan dari prolegnas 2020, eh tahun depannya juga tidak masuk ke prolegnas prioritas ! Judul buku ini seakan berkata, ‘meskipun dunia farmasi di Indonesia masih banyak permasalahan, kamu berhak untuk sukses !’
Sayang sekali, baru dibagian awal aku sudah kecewa dengan buku ini. Betul, bahwa buku ini bertujuan memotivasi warga farmasi dalam mencapai kesuksesan. Tetapi, penulis memaksakan standar kesuksesan seseorang. Ukuran sukses menurut penulis ada tiga, meliputi sukses karir, sukses sosial dan sukses iman yang berujung pada kebahagiaan. Sukses terdiri dari tiga unsur itu yang saling berhubungan, jika hanya satu yang tercapai maka belum bisa dikatakan sukses. Setuju, tapi tidak semua orang punya standar seperti itu.
Terlepas dari kekecewaan diatas, secara keseluruhan buku ini cocok dibaca untuk para siswa, mahasiswa, maupun yang sudah terjun dalam dunia kerja kefarmasian. Pembaca akan mendapatkan sudut pandang dari penulis, yang juga seorang apoteker, tentang menghadapi berbagai tantangan hingga lulus menjadi apoteker. Dalam buku ini juga dibahas masalah yang mungkin dialami beberapa mahasiswa yang ‘menyesal’ mengambil jurusan farmasi, yaitu ‘salah pilih jurusan’. Penulis memberikan pandangannya kemudian diakhiri dengan pertanyaan, Tak maukah kau menjadi bagian dari kemajuan kesehatan masyarakat di negerimu sendiri ? Masihkah kau menolak mengemban tugas kefarmasian yang sedemikian rupa ? Membaca bagian ini mengingatkanku dengan kalimat dari salah satu dosenku di kampus,
‘Kalian mungkin salah jurusan, tetapi percayalah kalian tidak salah masa depan !’
-Novi Ayuwardani, M.Sc., Apt.
Selain itu, bagian lain yang aku suka dari buku ini yaitu pesan penulis kepada farmasis agar senantiasa berpeang pada sumpah profesi, kode etik, dan bekerja dengan tanggungjawab. Pergunakan ilmu farmasi untuk jalan kebaikan, karena sejatinya ilmu farmasi sangat bisa digunakan untuk kejahatan, untuk itulah pentingnya menyandingkan ilmu farmasi dengan ilmu agama.
“Kehidupan warga farmasi memang berat. Namun seberat apapun, pasti ada jalan keluarnya. Kita hanya perlu belajar lebih banyak”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Salam, Sobat Reader ! Terima kasih sudah berkunjung. Silahkan tinggalkan komentar, kesan atau pesan :)